Infrastruktur dan Penanganan Pertama Kesehatan di Thailand

Infrastruktur dan Penanganan Pertama Kesehatan di Thailand – Perwatan kesehatan di negara Thailand ini diawasi oleh Departemen Kesehatan Masyarakat(MOPH), bersama dengan sebagian badan penguasa non- kementerian yang lain. Jaringan rumah sakit biasa Thailand sediakan pemeliharaan kesehatan umum buat seluruh masyarakat negeri Thailand lewat 3 desain penguasa.

cccthai – Rumah sakit swasta menolong memenuhi sistem itu, paling utama di Bangkok serta wilayah perkotaan besar, serta Thailand merupakan salah satu tujuan darmawisata kedokteran terkenal di bumi. Tetapi, akses ke pemeliharaan kedokteran di pedesaan sedang terabaikan jauh dari perkotaan.

Infrastruktur

Pada 2019, masyarakat Thailand yang berjumlah sekitar 68 juta dilayani oleh 927 rumah sakit dari pemerintah serta 363 rumah sakit swasta dengan 9. 768 pusat kesehatan penguasa ditambah 25. 615 klinik swasta.

Pemeliharaan kesehatan umum diadakan lewat 3 program: sistem keselamatan karyawan negara buat karyawan negara serta keluarganya, Agunan Sosial buat karyawan swasta, serta desain garansi umum, yang dipublikasikan pada tahun 2002, yang ada buat seluruh masyarakat negeri Thailand yang lain.

Baca Juga : Pemerintahan Thailand Meriset Sambiloto Sebagai Penyembuh Covid – 19

Sebagian rumah sakit swasta ikut serta dalam program ini, namun beberapa besar dibiayai oleh pembayaran sendiri penderita serta asuransi swasta. Bagi Bank Bumi, di dasar desain kesehatan Thailand, 99, 5 persen masyarakat mempunyai proteksi kesehatan.

MOPH memantau kebijaksanaan kesehatan nasional serta pula melaksanakan beberapa besar sarana kesehatan penguasa. Kantor Keamanan Kesehatan Nasional( NHSO) membagikan anggaran lewat program jangkauan umum.

Badan Pemerintah yang terpaut kesehatan yang lain tercantum Institut Riset Sistem Kesehatan( HSRI), Yayasan Advertensi Kesehatan Thailand(” ThaiHealth”), Kantor Komisi Kesehatan Nasional( NHCO), serta Institut Kedokteran Gawat Thailand( EMIT).

Walaupun sudah terdapat kebijaksanaan desentralisasi nasional, ada antipati dalam melakukan pergantian itu serta MOPH sedang dengan cara langsung mengendalikan beberapa besar pandangan pemeliharaan kesehatan.

Thailand memberitahukan pembaruan jangkauan umum pada tahun 2001, salah satu dari sedikit negeri berpendapatan menengah ke dasar yang melaksanakannya. Pemeliharaan kesehatan yang terjamin buat rumah tangga berpendapatan kecil digantikan oleh desain asuransi terkini serta lebih menyeluruh, yang awal mulanya diketahui selaku cetak biru 30 baht.

Searah dengan pembayaran bersama kecil yang dikenakan buat pemeliharaan. Orang yang berasosiasi dengan desain ini menyambut kartu kencana, yang membolehkan mereka mengakses layanan di area kesehatan mereka serta, bila butuh, dirujuk ke pemeliharaan ahli di tempat lain.

Beberapa besar pembiayaan kesehatan berawal dari pemasukan khalayak, dengan pendanaan yang dialokasikan ke bagian kontrak buat pemeliharaan pokok tiap tahun bersumber pada populasi.

Bagi World Health Organization, 65 persen dari pengeluaran pemeliharaan kesehatan Thailand pada tahun 2004 berawal dari penguasa, sebaliknya 35 persen berawal dari pangkal swasta. Thailand menggapai jangkauan umum dengan tingkatan pengeluaran yang relatif kecil buat kesehatan, namun mengalami tantangan yang penting: ekskalasi bayaran, ketidaksetaraan, serta penggandaan pangkal energi.

Walaupun pembaruan itu menemukan banyak kritik, tetapi teruji terkenal di golongan masyarakat Thailand yang lebih miskin, paling utama di wilayah pedesaan, serta mereka aman dari pergantian rezim sehabis kudeta tentara tahun 2006.

Setelah itu, Menteri Kesehatan Warga, Mongkol Na Songkhla, menghilangkan pembayaran bersama sebesar 30 baht serta melepaskan desain itu. Belum nyata apakah desain itu hendak diganti lebih lanjut di dasar rezim tentara yang berdaulat pada Mei 2014.

Pada tahun 2009, pengeluaran tahunan buat pemeliharaan kesehatan berjumlah 345 dolar global per orang dalam paritas energi beli( PPP). Keseluruhan pengeluaran menggantikan dekat 4, 3 persen dari produk dalam negeri bruto( PDB).

Dari jumlah itu, 75, 8 persen berawal dari pangkal khalayak serta 24, 2 persen dari pangkal swasta. Kepadatan dokter merupakan 2, 98 per 10. 000 masyarakat pada tahun 2004, dengan 22 tempat tidur rumah sakit per 100. 000 masyarakat pada tahun 2002.

Informasi eksploitasi jasa kesehatan pada tahun 2008 mencakup: 81 persen kebiasaan kontrasepsi, 80 persen jangkauan ante natal care dengan minimun 4 kali kunjungan, 99 persen kelahiran ditolong oleh daya kesehatan berpengalaman.

Jangkauan pengimunan banting 98 persen pada umur satu tahun, serta 82 persen kesuksesan penyembuhan tuberkulosis BTA- positif. Pangkal air minum yang pantas ada untuk 98 persen masyarakat, serta 96 persen memakai sarana sanitasi yang pantas.

Rumah Sakit

Beberapa besar rumah sakit di Thailand dioperasikan oleh Departemen Kesehatan Warga. Rumah sakit swasta diatur oleh Bagian Pendaftaran Kedokteran. Bagian penguasa serta badan khalayak yang lain pula melaksanakan rumah sakit, tercantum tentara, universitas, penguasa wilayah, serta Alang Merah.

Area Kesehatan

Provinsi yang berlainan di Thailand diatur jadi kabupaten kesehatan yang berlainan bagi area. Tiap kabupaten kesehatan bertanggung jawab atas dekat 3- 6 juta orang yang bermukim di provinsi itu.

Baca Juga : Fracking Menghasilkan Risiko Serangan Jantung Lebih Tinggi

Ini bermaksud buat membagikan layanan kedokteran yang lebih bermutu untuk masyarakat di area itu serta tingkatkan kemampuan dalam perihal pemindahan penderita ke rumah sakit lain bila terdapat kekurangan dalam keahlian pemeliharaan di area itu.

Penanganan Pertama

Thailand mempunyai pendekatan yang tidak konvensional buat sediakan komentator awal dalam kondisi gawat: Thailand mengirimkan volunter. Dekat 65 persen permasalahan gawat di Bangkok ditangani oleh sukarelawan. Ambulans komplit dengan karyawan handal dikirim cuma bila dibutuhkan.

Terdapat 3 tingkatan dorongan gawat kedokteran di Thailand, dari tingkatan responden awal( FR) sampai tingkatan sokongan hidup dasar( BLS), serta tingkatan sokongan kehidupan sambungan( ALS).

Beberapa besar sukarelawan sudah menggapai tingkat FR. Mereka berafiliasi dengan yayasan serta tubuh administratif lokal. Pusat Hotline Gawat Kedokteran Thailand menjawab dekat 1, 5 juta kondisi gawat kedokteran tiap tahun. Dekat satu juta regu FR yang ikut serta mengangkat penderita ke sarana kedokteran. Regu BLS serta ALS tiap- tiap menanggulangi dekat 200. 000 permasalahan.

2 badan, Poh Teck Tung Foundation serta Ruamkatanyu Foundation, merupakan 2 perespons awal free terbanyak di Bangkok. Mereka memercayakan donasi individu, tetapi sering- kali sukarelawan wajib memakai uangnya sendiri buat membeli alat transportasi, sebentuk, gasolin, serta perlengkapan kedokteran.

Sukarelawan tidak diperbolehkan menyambut duit dari rumah sakit ataupun dari korban. Para volunter berkata kalau mereka melaksanakan ini buat menolong orang ataupun selaku metode memperoleh karma buat kehidupan berikutnya.

Tingkatan penataran pembibitan sukarelawan tidak besar, cuma 24 jam. Institut Penyembuhan Gawat Nasional( NIEMS) berupaya buat tingkatkan penataran pembibitan minimal jadi 40 jam, suatu tahap yang awal mulanya ditentang oleh Jaringan Pengamanan Thailand, suatu federasi sukarelawan komentator awal.

Tidak seluruh badan first responder berlagak altruistik. Duit yang penting wajib dipertaruhkan. Sebab, sering- kali, kompetisi buat penderita dampingi badan menimbulkan perang area serta apalagi game senjata.

Kesenjangan Perkotaan dan Pedesaan

Buat beberapa besar sejarahnya, wilayah pedesaan di Thailand kurang terlayani dengan cara kedokteran. Pusat kesehatan pedesaan kandas menarik daya kesehatan sebab mereka tidak bisa bersaing dengan wilayah perkotaan yang menawarkan pendapatan lebih besar serta sarana sosial yang lebih banyak.

Penguasa, pada tahun 1975, meluncurkan desain keselamatan kedokteran untuk masyarakat miskin serta rentan, bagus di pedesaan ataupun perkotaan. Mereka melatih daya kesehatan spesial buat bertugas di wilayah pedesaan.

Kreator kebijaksanaan penguasa setelah itu mengharuskan seluruh dokter yang berpengalaman di Thailand buat mengawali pekerjaan mereka dengan bertugas di rumah sakit pedesaan saat sebelum alih ke rumah sakit perkotaan.

Buat mengendalikan pengurasan otak, yang kerap terjalin pada 1980- an, mereka mengakhiri penataran pembibitan daya kedokteran dalam bahasa Inggris serta menghasilkan area kegiatan yang bagus di wilayah pedesaan.

Langkah- langkah ini cuma sukses beberapa: pada tahun 2009, suatu riset menciptakan kalau terdapat satu dokter per 565 orang di Bangkok, namun cuma satu dokter per 2. 870 orang di Isan. Pada 2019, Thailand menciptakan 3. 000 dokter tiap tahun di 40 pusat pembelajaran medis.